Seperti hari kemarin, entah karena terlalu capek atau karena gula darah sedang naik aku bawaanya bete terus. Kadang ingin selalu menyalahkan orang lain walau hati kecilku tidak ingin seperti itu. Alhasil terjadilah perang batin, kalau sudah seperti ini diam adalah jawabannya. Kasihan juga Mama sama Pascal kalau aku lagi kumat diamnya.
Karena emosi yang tidak terkendali juga suasana dirumah menjadi tegang, dan aku yakin setan bergembira bila kedamaian berubah menjadi kemarahan.
Dan disini terjadi puncak permasalahan.
Saat Pascal telah lelap dalam tidurnya, tiba - tiba saja dia terbangun dan menangis sekitar jam 12 malam. Segala upaya telah kami lakukan, namun Pascal tetap saja rewel tidak terkendali.
Karena panik dan takut kalau saja terjadi apa - apa, jam 01.30 aku telp mbah Uti, dan minta bantuannya.
Sama mbah Uti, Pascal digendong dan baru berhenti menangis selepas azan Subuh.
Ya Allah nak maafin ayah ya, karena ayah yang emosi, suasana rumah jadi tegang dan kamu yang menerima imbasnya jagoanku.
Insyaallah ini akan menjadikan pelajaran buatku. Emosi harus tetap terkontrol, walaupun harus terjadi perang batin kesabaran pasti akan mengalahkan kemarahan.